ABSTRAK
Keberadaan bahasa Indonesia saat ini tidak dapat dipisahkan dari bahasa daerah. Melalatoa (1995) seperti dikutip Tilaar (2007: 203) menyatakan bahwa bahasa Indonesia adalah suatu bahasa yang dihidupi oleh 726 suku bangsa yang juga memiliki bahasanya sendiri. Peran bahasa daerah dalam pengembangan bahasa Indonesia tidak dapat dipungkiri. Masuknya bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal mulai jenjang SD, SMP/MTs, SMA/SMK/MA tidak berdampak positif bagi pengembangan dan pelestarian bahasa daerah, tetapi juga menimbulkan berbagai problem pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk membahas problematika pembelajaran bahasa Jawa di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif kualitatif. Metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan problematika pembelajaran bahasa Jawa di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik observasi. Problematika pembelajaran bahasa Jawa pada tingkat SMP yaitu materi (1) unggah-ungguh, (2) aksara Jawa, dan (3) cerita wayang. Beberapa faktor yang mempengaruhi problematika pembelajaran bahasa Jawa di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta diantaranya: (1) kemampuan bahasa Jawa pada siswa masih rendah, (2) siswa kurang minat dalam pembelajaran bahasa jawa, (3) beberapa siswa bukan penutur asli Jawa, (4) siswa kesulitan memahami bahasa Jawa, (5) minimnya pengetahuan tentang bahasa dan budaya Jawa, (6) siswa kurang mempraktekkan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari, (7) guru terkadang masih menggunakan bahasa Indonesia dalam pembelajaran, (8) anggapan bahwa bahasa Jawa tidak begitu penting karena bukan mata pelajaran yang di-UN-kan.
Kata kunci: problematika pembelajaran, bahasa jawa, tingkat smp, yogyakarta